- Camat Benteng Sigap, Bersama Tim Terpadu Keruk Drainase Penyebab Genangan Air Dalam Kota
- Halal Bihalal dengan Masyarakat Pasilambena, Bupati Basli Ali Akui Tidak Bisa Bekerja Sendiri
- Jajaran ASN Diskominfo SP Ikut Sosialisasi Program Sikamaseang BPJSTK
- Kunker di Pulau Bonerate, Bupati Basli Tegaskan Aparatur Pemerintah Harus Kompak
- Wabup Selayar Serahkan Santunan JKM, ASN Diminta Aktif Dalam Program Sikamaseang BPJSTK
- Upacara HKN Dalam Suasana Idul Fitri, Wabub Bahas Makna Ungkapan Minal Aidzin Wal Faidzin
- Masyarakat Pulau Jampea Titip Harapan Ke Bupati Basli Ali dalam Acara Halal Bihalal
- Halal Bihalal di Pastim, Bupati Basli Ali Napak Tilas Kemajuan Pulau Jampea Dari Waktu Ke Waktu
- Dalam Suasana Idul Fitri 1445 H, Bupati Basli Ali Kunker Ke Kecamatan Kepulauan
- Bupati Selayar Sholat Idul Fitri 1445 H di Mesjid Rahmatan Lil Alamin, Wabup di Kelurahan Batangmata
Bedah Rumah, Kini Nenek Rohani Warga Desa Masungke Sudah Menikmati Rumah Layak Huni
SELAYAR - Rohani warga Dusun Doda Desa Masungke Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi kini sudah bisa bernafas lega, pasalnya rumah milik nenek Rohani (100) sudah dibedah melalui Dinas Sosial dan sudah mulai ditempati sejak Selasa (3/3/2020) kemarin.
Kondisi nenek Rohani yang sangat memprihatinkan mulai terungkap berawal saat Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Basli Ali melakukan kunjungan kerja ke desa Masungke beberapa waktu lalu. Mendengar laporan dari Pemerintah setempat, Basli melakukan peninjauan langsung ke kediaman Rohani. Ia memerintahkan Kadis Sosial untuk membedah rumah tersebut.
Sementara Kadis Sosial Patta Amir yang dikonfirmasi pada Rabu (4/3/2020) membenarkan bahwa rumah milik nenek rohani sudah selesai dibedah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Baca juga : Silaturrahim dengan Masyarakat Desa Laiyolo Baru, MBA Sampaikan Ini
Meski demikian karena yang bersangkutan adalah keluarga tunggal dan tidak punya penghasilan maka Dinsos memberikan bantuan lain seperti bantuan hidup, sembako, dengan harapan setidaknya bisa mengurangi beban nenek Rohani.
Kadinsos menuturkan bahwa sebelum dibedah, nenek Rohani tidur di lantai tanah dengan kondisi dinding rumah yang sudah dalam keadaan rusak parah.
"Alhamdulillah Rumah ini sudah selesai dan sudah bisa untuk ditinggali,"ucap Patta Amir
Kadisnsos juga menjelaskan bahwa nenek Rohani hidup sebatang kara setelah ditinggal mati oleh suaminya. Karena tidak punya keturunan sehingga selama ini dikasih makan oleh keponakannya.
Dengan selesainya Bedah rumah ini kadinsos berharap agar para Kepala Desa aktif memberikan laporan kalau ada masyarakatnya yang layak untuk mendapatkan bantuan.
"Karena sesungguhnya yang menjadi kendala selama ini adalah banyak masyarakat yang layak kita bantu tapi informasinya tidak sampai. Belum lagi data yang digunakan oleh Kementerian Sosial adalah data Tahun 2015. Oleh karenanya pada Tahun 2020 ini kami melakukan pendataan ulang," jelasnya.
Patta Amir meminta agar pada saat tim dinsos turun ke desa dan kelurahan masing-masing, supaya difasilitasi oleh pemerintah setempat untuk menunjukkan rumah-rumah yang tidak layak huni termasuk orang tua jompo cacat dan lainnya yang memang layak untuk dibantu. (IM)