- Kafilah MTQ Selayar Tiba di Takalar, Diterima Resmi Oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra
- Musrifah Basli Bareng OJK Berbagi Tips Cara Cerdas Mengatur Keuangan Rumah Tangga
- Komitmen Terapkan Pelayanan Publik berbasis HAM, Sekda Selayar Canangkan P2HAM
- Bupati Selayar Imbau TPAKD Jalankan Empat Peran Mendasar untuk Meningkatkan Akses Keuangan di Masyarakat
- Wisuda Santri LPPTK BKPRMI, Bupati Basli Ali Bocorkan Kiat Sukses Belajar BJ Habibie
- Setelah 28 Tahun Berlalu, Otonomi Daerah Dinilai Telah Memberikan Dampak Positif pada Peningkatan IPM
- Memperingati Hari Bumi, Pemkab Selayar Gelar Aksi Tanam Pohon
- Saiful Arif Bangga, Selayar Mendapat Kehormatan Menjadi Ketua Panita PSBM XXIV
- Akhiri Kunker di Pulau Taka Bonerate, Bupati Basli Pesan Jangan Beri Senyuman Palsu
- Pemkab Selayar Pamerkan Produk Lokal Lewat Event PSBM XXIV Sulsel
CCRES Pilih Selayar Sebagai Lokasi Penelitian
kepulauanselayarkab.go.id – Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) akan mengembangkan lokasi penelitiannya pada dua negara yakni Filipina dan Indonesia. Dari press release yang diterima dari Kadis Kelautan dan perikanan (DKP) Kepulauan Selayar Ir. Makkawaru, Rabu (15/2/2017) menyebut Khusus di Indonesia, CCRES memilih Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai lokasi penelitian.
“Kepulauan Selayar satu-satunya lokasi di Indonesia menjadi pilihan CCRES sebagai lokasi penelitian, yang didasari hasil survei pendahuluan yang dilakukan pada beberapa daerah lokasi Coremap-CTI wilayah timur Indonesia,” kata Ir. Makkawaru.
Ir. Makkawaru mengatakan pemilihan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai site project, karena potensi sumber daya kelautan dan perikannnya, memiliki posisi yang strategis, serta rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K), yang saat ini sementara berjalan. Ia menggambarkan bahwa dari hasil pemodelan hidrodinamika yang dilakukan oleh tim CCRES, didapatkan gambaran tentang kontribusi perairan di sekitar Kepulauan Selayar memiliki peran yang sangat besar dalam menyuplai larva (self-recruitment- dan larva seurce) bagi wilayah perairan sekitarnya secara luas.
“kondisi ini menjadi perhatian serius bagi CCRES, karena dianggap mampu berkontribusi secara luas bagi keberlanjutan sumberdaya ikan, baik secara lokal, regional, nasional, maupun internasional,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa CCRES merupakan salah satu proyek yang dilaksanakan hasil kolaborasi beberapa lembaga dan instansi, diantaranya Universitas Queensland Australia, Universitas Davis Amerika, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan beberapa lembaga lainnya yang didanai oleh Bank Dunia. CCRES membangun konsep pemanfaatan jasa sumberdaya terumbu karang dan ekosistem terkait, yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Proyek tersebut kata Ir. Makkawaru, diproyeksikan akan menyelesaikan penelitiannya sampai dengan Tahun 2018. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa peneliti senior dari beberapa negara dan universitas terkemuka di dunia. Ia berharap dokumen hasil kajian CCRES dapat diimplementasikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam pengambilan kebijakan sebagai model pengembangan kelautan dan perikanan, serta sebagai penggerak ekonomi pembangunan secara berkelanjutan. (FIRMAN)