- DLH Selayar Kerahkan Puluhan Petugas Bersihkan Pantai Wisata Pabbadilang
- Tujuh Tahun Tragedi Lestari Maju, Bupati dan Ketua TP PKK Selayar Kuatkan Keluarga Korban Lewat Dzikir Bersama
- Bupati Natsir Ali Pimpin Rapat Terbatas, Tegaskan Akselerasi Layanan dan Program Strategis Daerah
- Pemkab Selayar Gerak Cepat Koordinasi dengan BBPJN dan BBWS Tanggulangi Banjir Batangmata
- Sentuhan Ibu Ketua TP PKK Yanti Rahmawati: UMKM Selayar Dibekali Teknologi AI untuk Optimasi Usaha
- Darah Bhayangkara Mengalir, Bupati Selayar Tempuh Laut Naik Kapal Kecil
- Polres Kepulauan Selayar Gelar Upacara Peringatan HUT Bhayangkara ke-79
- Anggota DPRD Sulsel Hj. Maryani Ali Laksanakan Pengawasan APBD 2025 di Desa Patilereng, Kepulauan Selayar
- Perjuangan Bupati Selayar Bangun Daerah, Temui Tiga Kementerian dalam Sehari
- Bupati Selayar Paparkan Potensi Perikanan dan Dorong Dukungan KKP untuk Program Kampung Nelayan Merah Putih
Bupati Natsir Ali: Pemerintah Pusat Harus Dengar Jeritan Nelayan Selayar

KEPULAUAN SELAYAR - Hilangnya kewenangan pengawasan laut oleh pemerintah daerah dinilai menjadi penghambat utama pengelolaan potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Kepulauan Selayar. Bupati Selayar, Natsir Ali, menyatakan hal tersebut saat berdialog dengan masyarakat Pasimarannu dalam kunjungan kerjanya, Selasa (29/4).
"Kewenangan pengawasan laut seharusnya menjadi instrumen vital yang dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten melalui OPD terkait. Namun, saat ini wewenang itu justru diambil alih provinsi, bahkan pusat, membuat kami kesulitan memberantas illegal fishing," tegas Natsir Ali.
Ia menjelaskan, undang-undang kewenangan pengelolaan ini telah merugikan Selayar yang sebagian besar wilayahnya ada laut "Ini tidak adil. Kami mendesak revisi kebijakan agar kewenangan pengelolaan laut minimal dikembalikan ke daerah kepulauan seperti Selayar," tambahnya.
Baca Lainnya :
- Sambut Pangdam XIV/Hsn, Berikut Keterangan Kabusungang Lembaga Adat Tana Talluiya0
- BPJSTK Selayar Salurkan Santunan JKM untuk Ahli Waris Pegawai Non ASN Umpro0
- Bupati Kepulauan Selayar Terima Audiensi Jaringan Akademik Selayar0
- Menpar RI Kick Off Perencanaan Pengembangan KEK Pariwasata Selayar 4
- Lampaui Target Nasional, Selayar Diganjar Penghargaan UHC Award0
Selayar memiliki Taman Nasional Taka Bonerate—atol terbesar ketiga di dunia—dengan kekayaan ikan yang melimpah. Namun, nelayan lokal justru terpinggirkan.
"Ibaratnya, kita lihat pohon mangga di pekarangan sendiri berbuah lebat, tapi yang memetik orang lain. Nelayan luar datang dengan kapal dan alat canggih, menangkap ikan di sini, lalu menjualnya di luar. Kami hanya dapat kerusakan ekosistem akibat bom ikan dan bius yang dipakai warga karena putus asa, kasihan masyarakat saya" ujar Natsir Ali dengan nada prihatin.
Untuk mengatasi ketimpangan ini, Bupati mengungkapkan rencana pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di kawasan barat dan timur Selayar. "Ke depan, semua kapal yang menangkap ikan di perairan Selayar harus singgah dan menjual hasil tangkapannya di sini. Ini akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat kami," tegasnya.
Natsir Ali mengaku telah meminta dukungan akademisi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk mengkaji aspek hukum pengembalian kewenangan laut. "Tanpa kewenangan, mustahil kami bisa optimal memberantas penangkapan ilegal atau mengelola potensi laut secara berkelanjutan," jelasnya.
Pemkab Selayar berharap pemerintah pusat dan provinsi segera merespons aspirasi ini agar pembangunan kelautan di Selayar benar-benar berdampak pada masyarakat lokal. (HUMAS-IC)
_
