Wabup Selayar Apresiasi Inovasi Bank Sampah Ubah Plastik Jadi Paving Block

By Firman 13 Jun 2025, 08:46:02 WIB Berita
Wabup Selayar Apresiasi Inovasi Bank Sampah Ubah Plastik Jadi Paving Block

BONEA, KEPULAUAN SELAYAR - Bank Sampah Bonea, yang beroperasi di Kelurahan Benteng Utara, menghadirkan inovasi baru sejak awal tahun 2024 dengan mengolah sampah plastik menjadi paving block. Inovasi ini muncul dari kepedulian terhadap meningkatnya volume sampah plastik di lingkungan sekitar dan kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kian terbatas.

Inovasi tersebut mendapat apresiasi langsung dari Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Muhtar, saat melakukan kunjungan ke Bank Sampah Bonea pada Jumat pagi, (13/6/2025).

Dalam kunjungannya, Wakil Bupati menyampaikan harapan besar agar produksi paving block berbahan dasar daur ulang plastik ini dapat ditingkatkan dan mengimbau bank sampah untuk produksi pavin block secara massal dan mendorong agar mulai melakukan pembelian sampah plastik dari masyarakat Ia menilai bahwa inovasi ini tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam pengurangan volume sampah plastik di lingkungan masyarakat.

Baca Lainnya :


"Pemerintah daerah siap mendukung dan mengawal program ini. Kami melihat ini sebagai langkah konkret dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan," ujar Wabup H. Muhtar.

Ia juga mengimbau kepada pengelola Bank Sampah untuk secara aktif menyampaikan kendala maupun kebutuhan yang diperlukan dalam proses produksi. “Sampaikan apa saja yang perlu dibenahi. Pemerintah akan berupaya memberikan pendampingan agar proses daur ulang ini berjalan lebih optimal dan sesuai harapan,” tambahnya.

Kunjungan ini menjadi sinyal positif bagi keberlangsungan program inovatif dari Bank Sampah Bonea, sekaligus membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara pemerintah dan komunitas pengelola sampah dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi permasalahan lingkungan di Kepulauan Selayar.

Pimpinan Bank Sampah, Andi Hutri Tumailalang, menjelaskan bahwa proses pengolahan paving block masih dilakukan secara manual. “Kami melelehkan plastik dengan cara dimasak di atas tungku menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar. Belum ada pelatihan formal—semuanya kami lakukan secara otodidak berdasarkan kebutuhan dan keprihatinan terhadap kondisi lingkungan,” ungkapnya.

Jenis plastik yang digunakan meliputi botol plastik, kantong kresek, sachet kemasan makanan, serta stereofoam/gabus. Proses ini melibatkan seluruh Pegawai Harian Lepas (PHL) yang bertugas di Bank Sampah Bonea. Dalam kondisi peralatan yang masih terbatas, tim mampu memproduksi sekitar 100 paving block per hari, atau kurang lebih 600 unit per minggu. “Untuk produksi tersebut, dibutuhkan sekitar 600 kg botol plastik, 120 kg sachet, 120 kg gabus, serta bahan tambahan seperti oli bekas dan pasir,” tambahnya.

Mengenai kualitas produk, Andi Hutri menyebutkan bahwa pihaknya sempat membawa sampel ke laboratorium Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk diuji. Namun, bentuk paving block yang digunakan—berbentuk segilima—tidak sesuai dengan alat uji laboratorium yang dirancang untuk bentuk kotak, sehingga pengujian resmi belum dapat dilakukan. Meski demikian, uji kekuatan secara manual telah dilakukan. “Kami uji dengan dilindas mobil minibus dan paving tetap utuh tanpa retak atau hancur,” katanya.

Proses pembuatan dimulai dengan melelehkan plastik menggunakan drum sebagai wadah dan mencampurkannya dengan oli bekas agar adonan tetap kental dan tidak cepat mengering. Setelah meleleh sempurna, campuran tersebut dicampur pasir agar hasil akhir lebih padat dan tahan tekanan. Adonan kemudian dituangkan ke dalam cetakan besi berbentuk persegi panjang untuk dicetak menjadi paving block.

“Inovasi ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah plastik, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi. Paving block dari plastik dapat menjadi alternatif bahan bangunan ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan alam, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelas Andi Hutri.

Ia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dapat memberikan perhatian lebih terhadap program bank sampah, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan dan jaminan kesehatan para pekerja PHL, serta bantuan peralatan modern untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi paving block. (Humas IKP/Im/M)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Bupati & Wakil Bupati

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Berita TGUPP

Read More